Kamis, 08 Januari 2015

Tugas Ilmu Sosial Dasar "Pelapisan Sosial di Indonesia"

Mengapa di Indonesia terjadi pelapisan sosial yang sangat kentara, apa faktor yang menyebabkan hal tersebut ?


Pelapisan Sosial Masyarakat Indonesia

Pelapisan sosial merupakan kondisi dimana bagian individu-individu dari suatu masyarakat yang terdiri atas latar belakang yang sama akan saling berkumpul dan akan membentuk suatu kelompok masyarakat sendiri. Hal ini mengakibatkan akan munculnya suatu pelapisan masyarakat atau pelapisan sosial. Pada hakikatnya manusia sebagai mahluk sosial, hal ini dirasakan wajar karena individu tentu akan lebih mudah bersama dengan yang memiliki kesamaan latar belakang dll.

Membicarakan tentang pelapisan sosial, bagi bangsa Indonesia hal tersebut bukan merupakan suatu hal baru. Jauh sebelum kemerdekaan, tepatnya ketika agama Hindu-Budha pertama kali masuk ke Indonesia. Dalam agama Hindu sendiri dikenal dengan nama kasta. Dimulai kasta yang paling rendah yaitu sudra, waisya, ksatria dan kemudian brahmana. Pelapisan masayarakat ini sangat berpengaruh ke dalam tatanan kehidupan negara pada umumnya. Karena pelapisan sosial inilah cikal bakal terjadinya sistem perbudakan.

Seiring berjalannya waktu, pelapisan sosial ini masih juga ada di tengah-tengah masyarakat namun dengan gradasi yang lebih halus. Di agama pun sebenarnya sudah ada dalil “Derajat manusia di hadapan Tuhan adalah sama”, di UUD 1945 sudah banyak dicantumkan tentang kesamaan derajat. Namun sistem pelapisan sosial ini  sepertinya sudah mendarah daging di kalangan masayarakat. Ini karena terbentuknya pelapisan sosial pun ada yang terbntuk secara alami ataupun secara di sengaja. Alami atau bawaan disini contohnya yaitu pelapisan sosial berdasar umur. Karena umur juga, biasanya ada yang di tua-kan, dan mendapat tempat tersendiri di masayarakat. Yang kedua adalah karena dengan cara disengaja. Seseorang akan dipandang menjadi kalangan kelas atas jika dia mempunyai tingkat kekayaan atau jabatan yang lebih tinggi dari yang lain.

Faktor terjadinya pelapisan sosial

1.      Terjadi dengan sendirinya.
Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Adapun orang-orang yang menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan berdasarkan atas kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat itu, tetapi berjalan secara alamiah dengan sendirinya. Oleh karena sifanya yang tanpa disengaja inilah maka bentuk pelapisan dan dasar dari pada pelaisan ini bervariasi menurut tempat, waktu dan kebudayaan masyarakat dimanapun sistem itu berlaku. Pada pelapisan yang terjadi dengan sendirinya, maka kedudukan seseorang pada suatu strata tertentu adalah secara otomatis, misalnya karena usia tua, karena pemilikan kepandaian yang lebih, atau kerabat pembuka tanah, seseorang yang memiliki bakat seni, atau sakti.
2.     Terjadi dengan disengaja
Sistem palapisan ini disusun dengan sengaja ditujuan untuk mengejar tujuan bersama. Didalam pelapisan ini ditentukan secar jelas dan tegas adanya wewenang dan kekuasaan yang diberikan kepada seseorang. Dengan adanya pembagian yang jelas dalam hal wewenang dan kekuasaanini, maka didalam organisasi itu terdapat peraturan sehingga jelas bagi setiap orang yang ditempat mana letakknya kekuasaan dan wewenang yang dimiliki dan dalam organisasi baik secar vertical maupun horizontal.sistem inidapat kita lihat misalnya didalam organisasi pemeritnahan, organisasi politik, di perusahaan besar. Didalam sistem organisasi yang disusun dengan cara ini mengandung dua sistem ialah :
- sistem fungsional
- merupakan pembagian kerja kepada kedudukan yang tingkatnya berdampingan dan harus bekerja sama dalam kedudukan yang sederajat, misalnya saja didalam organisasi perkantoran ada kerja sama antara kepala seksi, dan lain-lain
- sistem scalar
- merupakan pembagian kekuasaan menurut tangga atau jenjang dari bawah ke atas (vertikal)


Berikan contoh pelapisan sosial yg terjadi dan ada di sekitar kita

Salah satu contoh dari seseorang yang pernah tinggal di dalam  sel tahananan (BUI) mengalami hal yang sangat menyedihkan. Menurutnya di dalam tahanan lebih sadis dari pada berada di jalanan yang lebih banyak penjahat. Karena di dalam sel terdapat tingkatan – tingkatan yang terjadi , seharusnya mereka memiliki hak yang sama, tetapi bukan itu yang di dapat. Di dalam sel ada tingkat ter tinggi, yaitu untuk orang - orang yang mempunyai kekayaan yang berlebih, kelas menengah merupakaan kelas bagi orang –orang yang mempunyai kekuasaan yang besar di dalam tahanan (biasa kita sebut preman).

Sedangkan yang paling rendah adalah bagi orang – orang yang tidak mempunyai apa-apa atau orang biasa. Orang biasa inilah yang menjadi korban oleh orang – orang atau kelompok –kelompok yang mempunyai kekuasaan dan kekayaan. Mereka sering disiksa, dipukuli, bahkan menjadin korban sodomi. Hal inilah yang terjadi akibat adanya stratifikasi sosial yang sebenarnya dapat di hilangkan dengan dibuatnya peraturan yang tegas. Bukan peraturan yang dapat dibeli atau dipermainkan.

Dari permasalahan di atas merupakan contoh akibat dari adanya suatu stratifikasi sosial yang terjadi di dalam tahanan / penjara. Yang merupakan salah satu dari stratifikasi sosial terbuka. Seharusnya hal tersebut tidak boleh terjadi di lembaga peradilan kita. Karena keadilan harus ditegakkan dan lembaga tersebut merupakan lembaga yang seharusnya ditegakkan bukaanya menjadi tempat untuk terbentuknya stratifikasi sosial di dalamnya. Oleh karena itu penegak hukum maupun hukum itu sendiri harus melakukannya dengan benar dan bertindak dengan jelas.

Sumber:
http://tirta-suhada.blogspot.com/2012/01/tugas-4-pelapisan-sosial-yang-ada-pada.html
http://sharing-ilmu-sendiri.blogspot.com/2013/01/pelapisan-sosial-masyarakat-indonesia.html
http://stupefyhorcruxes.blogspot.com/2010/12/stratifikasi-sosial-dan-contoh.html

                                         http://gunadarma.ac.id/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar